Senin, 16 Januari 2012

KUPEGANG PESAN ITU

     Suatu senja di suatu hari di akhir Juli 2003,  kau duduk memandang jauh....mungkin kau mengenangkan kembali saat saat manis dan pahit hidup bersamanya.... Dia yang telah lebih dari 50 tahun mendampingimu...melahirkan kami, anak anakmu..." hayooo...bapak melamun ya??" kau hanya menjawab dengan senyuman....kulihat guratan sedih di dahimu yang sudah keriput oleh waktu.
     Tiba -tiba seekor tekukur hinggap di pundakmu. Tekukur tak hendak pergi walaupun kau berusaha menghalaunya.. Tekukur jadi teman yang setia menghibur dengan nyanyiannya tiap kali kami sowan padamu. Hari berganti minggu...minggu berganti bulan, dan tahun... Dalam kesendirian kau jalani hari demi hari, karena kau ,memilih tinggal sendiri di rumah yang penuh kenangan bersamanya. Tubuhmu semakin tua dan renta. kami putra putrimu ingin sekali engkau tinggal bersama kami, tapi kau memilih tetap tinggal di rumah yang telah mengukir lembaran hidupmu dengan lukisan kenangan penuh warna. 
     Tiap kami pulang menengokmu, selalu saja ada cerita darimu..cerita tentang kebijaksanaan, tentang kemurahan hati, tentang segala hal yang kau alami juga tentang orang orang yang sering menemanimu. tak pernah terucap keluhan darimu...bahkan saat pandanganmu mulai kabur karena katarak,kau tak mengeluh... 
     Suatu hari ku pulang menengok bapak...."nduk, kemarin bapak dapat kiriman rantang dari budemu, ada gorengan yang bapak sisihkan, pikir bapak bisa untuk makan sore, bapak pikir itu empal goreng, tp waktu bapak makan, ternyata ubi goremg...oalaahhh..mata kalau sdh tua .."" bapak bercerita sambil terkekeh ingat kejadian kemarin.. Aku ikut tersenyum, tapi hatiku berdesir...aku tau bapak butuh operasi katarak, tapi saat itu aku belum bisa berbuat apa apa. Tapi aku mulai memikirkannya.
     Minggu berikutnya saat aku pulang, bapak bercerita lagi....masih tentang matanya.... "bapak kemarin marah marah sendiri...bapak jengkel dengan diri sendiri!! kenapa mau makan saja kok gak bisa nyendok nasi dari piring?? tapi setelah sendok tak balik, bapak jadi tertawa sendiri sampai keluar air mata setelah bapak tau, kalau bapak nyendok nasinya pake punggung sendok!!hahaha" ....kali ini aku ikut tertawa... Aku matur bapak.. "Bapak kersa operasi katarak??" bapak bersedia.. Akhirnya bapak menjalani operasi katarak didampingi kakakku. Bapak begitu bahagia, senang dapat memandang anak cucunya dengan jelas saat kami pulang mengunjungi beliau.
     " Lho...bapak kok merokok lagi??" tanyaku kaget saat aku pulang, ketemui bapak sedang merokok, padahal sudah beberapa waktu tidak merokok...." lha bapak pikir, dapur itu tempat api, atapnya kena asap terus, tapi malah gak gampang lapuk !"....jawab bapakku sambil tersenyum...ahhh, bapak, selalu saja menghadapi segala sesuatu dengan canda....
    Banyak kenangan lucu bersamamu bapak...tapi semua itu tinggal kenangan. Awal Nopember 2011 ku dapat telp dari Arif anak yu Poni yang ngabdi bapak, bahwa bapak sakit. Segera aku pulang, kubawa bapakku ke RS.Bapak menjalani rawat inap 8 hari... tapi awal Desember anfal lagi, dan menjalani rawat inap di rumah sakit. Saat sakit, bapak sering bilang bahwa almahumah ibu sudah menjemputnya..... tapi bapak punya suatu harapan. Bapak mengharapkan, kelak aku mau tinggal di rumah dulu aku dibesarkan... Aku tidak mau mengecewakan bapak, kuturuti dan kuwujudkan harapan bapak padaku. Saat bapak melihat, bahwa aku sedang mewujudkan harapannya, beliau terlihat bahagia.... " bapak sekarang sudah lega..sudah tidak ada beban, sekarang tinggal nunggu saatnya saja'....hatiku tercekat mendengar perkataannya..inikah saat saat terakhir kami bersama di dunia ini??..." Semua Tuhan yang mengatur pak" jawabku sambil kupalingkan wajah agar air mataku tidak tumpah...
     Rabu. 28 Desember 2011 pagi...dalam tidur bapak sebut sebut namaku 3 kali...kujawab dan kubisikkan, bahwa aku selalu disisinya, menungguinya... bapak kembali tenang, tapi hari itu bapak sudah tidak mau diajak komunikasi. Malam hari, bapak mendatangiku dalam mimpi, "nduk, kalau kamu ada apa apa, kamu matur bapak saja!!.pokoknya, kalau ada apa-apa bilang saja sama bapak!!"..aku terbangun...pesan itu terngiang jelas ditelingaku...aku berdoa, bersyukur aku boleh mendapatkan pesan dari bapak..aku dapat firasat, bapak akan meninggalkan aku untuk selamanya. Jumat, 30 Desember 2011, pukul 12.30 bapak meninggalkan kami untuk selamanya, bersama ibu yang menjemputnya kembali kepada Tuhan. Selamat jalan Bapak, terimakasih telah menjadi bapak yang baik bagi kami, terimakasih kau tetap menjadi pelindungku untuk selamanya, sesuai pesanmu.. aku akan tetap pegang pesanmu dan aku akan berusaha untuk memenuhi harapanmu padaku. Tuhan, ampuni dosa bapakku dan ibuku yang telah kembali kepadaMu.. berikanlah kebahagiaan kekal bagi mereka. Amin.
     Ada hal yang menyentuh hati kami...bersamaan dengan kepulangan bapakku kembali padaNYA, burung tekukur yang dulu hinggap dipundak bapak, yang setia menemani 9 tahun lebih, pada waktu dan hari yang sama ikut mati tanpa sebab. Sungguh sebuah pembelajaran indah tentang sebuah kesetiaan.